Jenis Ukuran MCB dan Cara Membacanya Secara Detail

Jenis Ukuran MCB dan Cara Membacanya Secara Detail post thumbnail image

Setiap rumah yang sudah dialiri listrik, pastinya memakai MCB. Miniature Circuit Breaker atau lebih dikenal dengan sebutan MCB merupakan alat yang digunakan untuk memutuskan hubungan listrik.

Sistem kerjanya adalah otomatis, dimana saat ada beban arus yang melebihi kapasitas arus normal maka MCB akan berfungsi memutuskan aliran listrik tersebut. Bahkan jenis ukuran MCB pun juga berbeda sesuai dengan kapasitas daya listrik yang terpasang.

Jenis Ukuran MCB dan Cara Membacanya Secara Detail

Saat terjadi konsleting listrik, maka arus pada aliran listrik rumah akan mengalami kenaikan yang drastis. Sehingga saat itulah MCB akan otomatis memutuskan arus secara langsung. Sebagai alat pengaman instalasi listrik, sistem pengoperasiannya sangat mudah. Tinggal menaikkan untuk menghidupkan dan turun saat mematikannya. Berikut akan dibahas jenis dan macam ukuran MCB yang bisa kamu temukan sehari-hari.

Macam-Macam Jenis Ukuran MCB

Jenis ukuran MCB memang biasanya ditentukan dari tipe. Karena dalam sejumlah tipe yang ada akan menunjukkan bagaimana karakteristik pemutusan arus listrik tersebut bekerja. Berikut ini merupakan macam-macam tipe MCB yang ada dipasaran.

1. MCB Tipe B

Tipe MCB pertama adalah tipe B. Dimana sistem kerja MCB ini memang akan otomatis menonaktifkan aliran listrik ketika mengalami lonjakan 3-5 kali dari arus normal. Sistem pemutus akan otomatis aktif jika ada lonjakan dalam kisaran tersebut. Pemakaian MCB tipe B banyak digunakan dalam jaringan listrik perumahan dan industri ringan.

2. MCB Tipe C

Jenis ukuran MCB tipe C banyak digunakan pada sistem kelistrikan gedung, industri besar dan beberapa tempat yang membutuhkan jaringan lebih dari skala perumahan. Dalam sistem kerja MCB tipe C akan mengalami putus arus saat terjadi lonjakan 5-10 kali dari kapasitas normalnya. Jadi lebih besar kapasitas penguatnya dibandingkan tipe sebelumnya.

3. MCB Tipe D

Pengaman arus listrik berikutnya adalah MCB tipe D. Sistem kerjanya masih sama namun akan bekerja jika terjadi lonjakan arus sebesar 10-25 kali dari batas normal. Pemakaian MCB jenis D ini banyak digunakan pada mesin produksi berkapasitas besar, mesin las, mesin X-ray dan peralatan listrik lain yang sering menghadirkan lonjakan arus kuat.

Sedangkan dalam skala pemakaiannya, jenis MCB bisa dikategorikan dalam sejumlah ukuran yaitu 6 Ampere, 10, 13, 16, 20, 25, 32, 40, 50, 63, 80, 100 hingga 125 Ampere tergantung kebutuhan instalasi kelistrikan.

Ukuran MCB 3 Phase

Sejauh ini, penggunakan pengaman arus memang harus menyesuaikan kapasitas kelistrikan yang bekerja. Misalnya jenis ukuran MCB 3 phase yang juga sering digunakan dalam motor listrik. Bahkan di pasaran jenis MCB ini juga terdapat beberapa macam merk yang sering kali digunakan. Ukuran yang biasanya digunakan mulai dari 10A, 16A, 25A, 20A, 32A, 50A dan 50A.

Sejumlah MCB yang bisa kamu dapatkan terdiri dari merk Chint, Hager, Shasugi, Shihlin, LS dan Schneider. Selain itu harga masing-masing merk juga berbeda sesuai dengan kapasitas pengaman daya yang bekerja. Dibawah ini akan dijelaskan cara membaca MCB merk Schneider.

Cara Membaca MCB Schneider

Sebagai gambaran, jenis ukuran MCB 3 phase merk Schneider misalnya, bagaimana cara menghitungnya? Dalam sebuah pabrik akan bekerja 3 phase mesin blower dengan daya sebesar 750 watt, maka MCB schneider yang akan digunakan berapa ampere?

Untung menghitung ukuran berapa MCB yang dipakai, tinggal membaginya dari ukuran daya yang bekerja. Misalnya besarnya watt yang bisa bekerja 220 volt atau memakai 380 volt. Jika tegangan yang bekerja 220 volt maka jenis MCB yang bisa digunakan sebesar 3,4 Ampere. Silahkan bulatkan saja dengan memakai ukuran MCB Schneider ukuran 4A.

Itulah gambaran jenis dan ukuran MCB yang ada di pasaran. Silahkan menentukan secara benar ukuran dan jenisnya berdasarkan kebutuhan.

Related Post